4:26 PM
0

 


Al-Qur'an diturunkan pada masa dimana hampir sebagian besar penduduk semenanjung Arab menganggap bumi itu datar karena kitab kitab terdahalu lebih detail dalam menjelaskan bumi datar.
Tembok es antartika menjulang setinggi 40 m
Perbandingan tinggi manusia dan ketinggian tembok es antartika

Seperti kitab Kejadian GENESIS (Book of Moses)/Taurat, lebih detail dalam menjelaskan penciptaan bumi dan buminya diam dan datar.  Bumi datar berdasar kitab-kitab terdahulu adalah hamparan bumi yang sangat luas, sehingga seolah2 tidak ada ujungnya. Dengan kutub utara di pusat bumi dan kutub selatan dikelilingi tembok es antartika. 



Matahari dan bulan memutar-mutar diatas bumi datar.




Teori bumi bulat itu dimulai sejak Era Pythagoras yang berpendapat bahwa bentuk bola adalah bentuk geometri matematika yang paling sempurna, dan pendapat Pythagoras ini hanya sekadar pendapat, tidak bisa dibuktikan. Sehingga upaya untuk menelaah lebih lanjut tentang hipotesa bumi bulat dibuatlah asumsi perhitungannya oleh Erastosthenes, bahkan perhitungan Erastosthenes hanya sebuah perhitungan diatas kerta dan bukan pembuktian empiris.

Bahkan di berbagai tempat di dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa bahwa Bumi itu di "BENTANGKAN DAN DI HAMPARKAN " [[ dalam bahasa arab-nya dikatakan dengan " FARAASH, WASIA, MAHD, BASAAT, SUTTIHAT, TAHAAHA, DAHAHA" ]]
 
1). Kata "FARAASH"
 Adh-Dhariyat  [51] Ayat 48



 
Wa Al-ArdFARASHNAHA Fani`ma Al-Mahiduna
 
[[Dan bumi itu Kami HAMPARKAN; maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami). (QS. 51:48)]]
-----------------
 
2). Kata "WASIYA"
 Hijr [15] Ayat 19



Wa Al-Arda MadadnahWa Alqayna FihRAWASIYA Wa AnbatnFiha Min Kulli Shay'in Mawzunin
 
[[Dan Kami telah MENGHAPARKAN bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (QS. 15:19)]]


Qaf [50]Ayat 7



Wa Al-‘Arda Madadnaha Wa 'Alqayna Fiha RAWASIYA Wa ‘Anbatna Fiha Min Kulli Zawjin Bahijin
 
[[Dan Kami HAMPARKAN bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata. (QS. 50:7)]]
----------------- 
 
3). Kata "BASAAT"
 Nuh [71] Ayat 19
 
 
 
 
Wa Allahu Ja`ala Lakumu Al-Arda BISATAAN
[[Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai HAMPARAN, (QS. 71:19)]]
  ----------------- 
 
4). Kata "MAHD"
An-Naba'[78] Ayat 6

 
 
 
Alam Naj`ali Al-ArdMIHADAAN
[[Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai HAMPARAN ?(QS. 78:6)]]
  ----------------- 
5). Kata "DAHAHA"
An-Nazi`at  [79] Ayat 30



 
Wa Al-Arda Ba`da Dhalika DAHAHA
[[Dan bumi sesudah itu diHAMPARKAN-nya. (QS. 79:30)
 ----------------- 
 
6). Kata "SUTTIHAT"
Al-Ghashiyah [88] Ayat 20
  
 
 
 
Wa 'IlAl-'Ardi Kayfa SUTIHAT
[[Dan bumi bagaimana ia di-HAMPARKAN ?? (Qs. 88:20)]]
 ----------------- 
 
7). Kata "TAHAAHA"
Ash-Shams [91] Ayat 6




Wa Al-'Ardi Wa MTAHAHA
[[dan bumi serta PENG-HAMPARAN-NYA, (QS. 91;6)]]
 
Ayat-ayat ini adalah argumen yang sangat kuat menunjukkan bahwa bumi itu datar, menurut Al-Quran. Kata-kata dibentangkan dan dihamparkan, semuanya memiliki makna datar. Jadi, Allah melalui Al-Quran menyatakan bahwa bumi itu sebenarnya datar, sebagaimana yang disebutkan di awal penciptaan. 
 
Kata datar, atau lurus dalam bahasa arab adalah "SAWI" atau "ALMUSTAFI". TIDAK ADA SATU-PUN KATA DALAM AL-QUR’AN yang menggunakan ke-DUA frasa (KATA) tersebut untuk mendeskripsikan bumi, Karena Sesuatu yang DATAR juga MEMILIKI SUDUT ATAU POJOK ATAU SISI ATAU AKHIR, yang mana istilah-istilah ini TIDAK  DI GUNAKAN Al-Qur'an dalam MENDESKRIPSIKAN BUMI. Ya, karena bumi datar adalah hamparan yang sangat luas sehingga seolah-olah tidak memiliki ujung. 

Tidak ADA SATUPUN kata dalam Alquran menggunakan bumi bulat, justru buminya datar, karena memang datar



AL-Qur'an diturunkan di masa dimana orang-orang berpikir bahwa bumi itu datar, dan memang TIDAK ADA SATU-PUN AYAT DI DALAM AL-QUR’AN yang secara explisit mengatakan bahwa bumi itu bulat
. Justru semua ayat-ayat alquran menyatakan bahwa bumi datar, hamparan, terhampar, dihamparkan.



Kita lihat lagi di surah Ar-Rahmaan [55] ayat 33 yang berbunyi :





 

Tanfudhu Min Aqtari As-Samawati Wa Al-Ardi Fanfudhu LTanfudhuna IllBisultanin

 

[[Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) Penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kewenangan,(keahlian/Kekautan)".(QS. 55:33)]]

Catatan :

kata "bisulthaan" di akhir ayat ini sering diterjemahkan dengan "kekuatan". Arti asli dari "sulthaan" -----> ini sendiri adalah kewenangan, izin, mandat. Jadi terjemahan dalam Alquran pada umumnya sudah disesuaikan tafsiran mayoritas, bukan dikembalikan kepada arti asli

 


Perhatikan bahwa Al-Qur'an menggunakan kata ‘Aqtari yang diterjemahkan sebagai penjuru (region). ===> Bentuk-Bentuknya

·         Kata "Aqthar [Jamak]" ini sendiri mengandung arti diameter atau garis tengah..

·         Bentuk "quthr [Tunggal]"

·         Bentuk "qutharin" [Dualnya].

Suatu Bumi datar yang memiliki "banyak" diameter adalah  bumi datar yang episentris dengan pusatnya artika, dan setelah antartika masih ada lagi dataran lagi dengan “bulan dan matarinya masing-masing. Jadi bumi datar adalah pusat alam semesta yang diam dengan tujuh lapis bumi dan BUKAN pirangan cakram datar yang melayang2 diangkasa. Konsep planet dalam bumi datar adalah hanyalah sebuah bintang yang lintasannya retogarde (sacred geometry)---maka dari itu disebut planet (bintang pengembara, dari bahasa Yunani). Planet bukan sebuah tempat yang punya material padatan, tapi sebuah cahaya berpijarr, begitu pula bintang, bintang bukan matahari dan matahari bukan bintang. Bintang adalah benda langit yang lintasannya seragam terpusat di Polaris dan merupakan benda berpijar.

 

Jadi, 1400 tahun yang lalu, Al-Qur'an menyatakan bahwa bumi datar diam yang sangat luas dan berlapis-lapis sebagai pusat alam semesta saat memang sebagian besar penduduk dunia saat itu menganggap bumi adalah datar, dan langit adalah apa yang terlihat dari bumi dengan mata telanjang. Sebagaimana yang dinyatakan dalam kitab2 terdahulu. Isi kitab terdahulu adalah BENAR jika tidak bertentangan dengan Alquran.

وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ  ٤

4.  dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

 

Pengartian "aqthar" sebagai "diameter" pada jaman-jaman dahulu sudah dikenal, sehingga akhirnya di artikan dengan kata-nya yang terdekat aqtashara yang berarti penjuru . Sebagaimana penelitian Al Biruni yang menghitung diameter bumi datar dengan artika sebagai pusatnya dan tembok es antartika sebagai tepinya (tepi bumi ke 1). Banyak kata-kata dalam Al-Qur'an yang biasa atau sudah sangat dikenal pada zamannya sehingga pengertiannya di ambil yang terdekat atau lebih umum pada masa itu. Pada masa itu menyatakan "bumi itu bulat dan berotasi" adalah suatu ide yang tidak dapat diterima karena bertentangan dengan akal sehat dan dalil alquran-hadis. Sebagai firman Allah, Al-Qur'an menyatakan kedatarannya bumi secara tersurat, jelas, dan tegas. Dan bahkan tidak ada satupun ayat yang menyatakan bumi bulat.  

 

 

Penggunaan dan pemilihan kata itu sendiri merupakan salah satu keistimewaan Al-Qur'an. "Aqthar" sebagai diameter memang mungkin tidak dikenal pada zamannya, akan tetapi Allah yang maha Mengetahui tahu bahwa berabad-abad kemudian bahwa kata "aqthar" akan digunakan sebagai "diameter" , jauh sebelum manusia menyadari bahwa Al-Qur'an menyebutkan hal yang akan membuktikan kesesuaiannya dengan ilmu pengetahuan.

 

 

Di surah lain, Az-Zumar ayat 5, Allah Berfirman :

Az-Zumar [39] Ayat 5

  



 Khalaqa As-Samawati Wa Al-'Arda Bil-Haqqi YUKAWWIRU Al-Layla `Ala An-Nahari Wa YUKAWWIRU An-Nahara `Ala Al-Layli Wa Sakhkhara Ash-Shamsa Wa Al-Qamara KulluYajri Li'jaliMusammaan ‘Ala Huwa Al-`Azizu Al-Ghaffaru

 

Versi terjemahan mayoritas
[[Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia  MENUTUPKAN malam atas siang dan MENUTUPKAN siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. 39:5)]]



Arti sebenarnya, makna sebenarnya YUKAWWIRU adalah
memutar, memilit, menggulung dan bukan menutup, lagi lagi terjemahan alquran pada umumnya disesuaikan dengan perspesi saat ini.

 

 

Menaga bisa muncul maka menutup dalam mengartikan YUKAWWIRU?

 

 Banyak sekali kaum mayoritas dan bahkan ulama mengartikan (YUKAWWIRU]” dalam ayat di atas secara bahasa mengandung pengertian "melapisi sesuatu kepada suatu benda yang bundar", padahal arti sebenarnya adalah memutar, melilit, menggulung bagaikan orang memakai sorban, yaitu kainnya memutar, dan melilit, berputar2. Artinya siang dan malam berputar-putar diatas bumi yang datar. Orang sering menyalah artikan  dalam istilah "menutupkan sorban di kepala" logika mayoritasàkarena kepala bulat maka buminya bulat padahal maknanya BUKAN seperti ituJadi sekali lagi secara tersurat Allah ingin memberitahukan kepada manusia bahwa bumi itu  datar seperti yang diperkiraan, diamati, dirasakan dan diverifikasi

 

Pertanyaan lain muncul mengapa Allah secara  langsung menyatakan bahwa bumi itu datar, hamparan, dihamparkan, diebntangkan? Dan menyatakannya tersurat? Sedangkan banyak orang bahkan ulama mayoritas menafsirkan bumi bulat?

 

Jawabannya !!!

Jawabannya adalah pemaksaan “pengetahuan” dengan kekuasaan. Sebelum Era renaissance Eropa, sebelum tahun 1500, orang seluruh dunia sudah tahu bumi datar, diam dan pusat alam semesta. Setelah kebangkitan eropa, sebagaimana orang eropa menutup informasi dari Alquran, meraka ‘mengarang’ teori sendiri yang bertentangan dengan Kitab suci dan akal sehat.

 

Era penjajahan merusak tatanan kehidupan yang sudah ada dan sehingga memaksakan system kepada Negara jajahan sehingga, Negara jajahan menerima konsep2, paham2, teori2 yang dibawah penjajah, termasuk teori bumi bulat sehingga diajarkan tersistem melalui pendidikan (baca:pendoktrinan) sehingga menjadi paradigma kepercayaan umum.

 

Video-video penjelajahan ruang angkasa, dan video live streaming gerakan bulatan bumi lewat badan antariksa hanyalah sekedar manipulasi, kebohongan, kedustaan untuk menjauhkan orang untuk tidak percaya lagi pada kitab suci Agama.

 

Pertanyaan lain menjadi muncul, apa maksudnya Al-Qur'an menyatakan bumi itu dihamparkan atau dibentangkan? bukannya itu sama saja mengatakan bahwa bumi itu datar?

 

Ya, karena berdasar melihat sejarah, selama beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun manusia sudah tahu bahwa bumi itu datar. Mengapa? Jawabannya : karena bumi itu memang datar dan diam. Karena selama itu manusia sama sekali tidak pernah merasakan bahwa bumi itu bulat dan tidak pernah mersakan bumi bergerak berputar. Bagaimana sebuah kehidupan bisa berlangsung ditas sesuatu yang berputar-putar? 

 

Jika buminya bulat,bagaimana manusia dan hewan-hewan dapat hidup di suatu benda yang bulat tanpa dia tergelincir daripadanya. Dalihnya Allah memberikan gravitasi yang sesuai bagi bumi sehingga mampu menyokong kehidupan makhluk-makhluk yang ada didalamnya, dimana setiap makhluk tersebut tidak akan merasakan bumi itu bulat dan terjatuh. Padahal teori gravitasi sendiri masih sekedar teori yang fasad disusun dari asumsi diatas asumsi yang sampai saat ini tidak bisa dibuktikan.


0 komentar:

Post a Comment