- Saya tidak lagi merasa bingung saat membaca kalimat samaawaati wal ardh dalam Al Quran yang saya baca... dan karena memang Langit itu punya 7 lapis & begitu juga dengan Bumi. “Allahlah yang menciptakan tujuh langit ; dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah maha berkuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu”.[Ath-Thalaq/65: 12]. Bumi selalu dibacakan bersamaan dengan langit dan keduanya adalah merupakan lawan dan pasangan, sebagaimana siang dan malam sebagai suatu pasananga.
- Semakin yakin bahwa Allah Yang Maha Agung & Maha Tinggi berada "di atas" Langit (BUKAN "berada dimana-mana") dan dengannya menjadi lebih pasti kemana arah tangan ini harus ditengadahkan saat berdo'a. Dan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah "naik" ke Sidratul Muntaha di atas langit ke-7 menemuiNYA pada peristiwa Isra & Mi'raj. Saat kita mengatakan semua yang mengatur yang diatas dan secara bawah sadar bahwa secara fitrah manusia itu tahu bahwa Allah berada di atas
- Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan. Dan siapa yang yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR Bukhari no.1145 dan Muslim no.758)
- Arah Kiblat menjadi pasti... tuh ke arah sana! Tidak seperti sebelumnya yang semua arah memungkinkan (kecuali kalau memang belum/tidak tahu).
- Arah menjadi pasti, jika pakai konsep bumi datar maka atas bawah menjadi pasti dan tidak membingungkan. Tapi jika menggunakan konsep bumi bulat, arah atas bawah menjadi rancu dan membingungkan
0 komentar:
Post a Comment