5:07 PM
0
ini agak filosofis, tapi inilah pekerjaan  pikiran,
semua orang memainkan peran, dan semua peran berbeda-beda 'harus' dimainkan agar pertunjukkan bisa terlaksana,setiap orang pasti mamainkan peran, dipilih atas dasar kepantasan,casting dilakukan oleh sutradara (yang maha kuasa), mengapa ada yang dipilih untuk memainkan tokoh utama, tokoh antagonis, dan tokoh biasa adalah terserah sutradara,

semua orang, bahkan ingin memainkan peran utama, tapi itu tidak mungkin, harus ada yang mau ataupun terpaksa menjadi pemeran lain. mungkin menjadi pemeran lain keuntunganya tidak lebih besar dari pemeran utama, namun sutradara yang menentukan dan yang mempunyai kuasa.

saat seseorang memerankan tokoh biasa saja (kesusahan, penderitaan, ketidakbahagiaan, dll) seseorng tersebut ingin lepas dari pemeran itu, sangat memohon (berdoa agar diberi kebahagiaan, dll) pada sutradara untuk tidak jadi tokoh biasa dan untuk menjadi tokoh utama (kebahagiaan, dan keceriaan, dll), tapi itu tidak akan langsung disetujui begitu saja oleh yang maha kuasa, karena harus ada pemeran tokoh biasa.
maka dari itulah seseorang harus memperbaiki dirinya, belajar bagaimana 'acting' menjadi tokoh utama itu,agar orang itu memang pantas dipilh untuk memainkan peran utama,

0 komentar:

Post a Comment